Sungguh tak terbayang dan tak dapat terucap dengan kata-kata olehku. Kep Pung berhasil mengajariku berselingkuh yang teramat indah. Bahkan aku tak peduli lagi dengan ancaman pancung dari kekasihku si Bos.
Ah... sudahlah Mas Bos. Tananglah dahulu kau disana, jangan kau pinta kejujuranku sekarang, aku sedang menghayati nikmatnya bercumbu dengan mas Cerpen kekasih baruku yang lebih aduhai.
“Krrriiiiiingggg.” Tiba-tiba telphon disampingku berdering dan membuyarkan lamunanku.
“Assalamu’alaikum.” Kucoba menyapa seseorang di ujung telphon sana
“Wa’alaikumsalam, Ta laporan bulanan sudah selesai belum, ada kemajuan tidak?” jawab orang itu yang ternyata mas Bos tanpa basa-basi.
“Ckakakaka, belum bikin juga bulan ini mas Bos, lagi sibuk pacaran sama Cerpen!” jawabku menjelaskan sambil tertawa.
“Dasar bocah sableng, awas kalau tidak balance ya!” kata mas Bos agak jengkel.
“Iyo-iyo, pokok e beres wis, yo wis yo assalamu’alaikum, qiqiqi.” Kataku sembari memotong dan menutup pembicaraan, segera ku letakkan kembali gagang telephon pada tempatnya.
Alhamdulillah… beres juga akhirnya, sekarang aku bisa bebas melanjutkan khayalan dan sedikit ngegombal tentang pacar baru seperti yang di ajarkan Kep Pung guru nulisku.
By: Repit's collection
Tidak ada komentar:
Posting Komentar